Bocah ajaib itu berjalan
mondar-mandir bagai setrika butut yang sudah tak panas lagi,memegangi
kepala plontosnya yang mengkilap bagai besi yang terkena panas,karna
dikantongnya kini tingggal logam-logam receh yang hanya bias menbapat
satu lonjor rokok.
Benar-benar mendapat
kebingungan yang sangat mendalam,di juga menyanyah tak henti-henti
dari tadi,membual taka da guna,bertanya –tanya kepada seluruh
penghuni asrama surga,bahkan aku yang dari tadi di sampingnya dan
memandanginya menjadi manusia terakhir yang menerima
pertanyaan-pertanyaan konyol darinya.’’hai kau mau ikut
denganku?’’ dia bertanya kepadaku,’’ikut kemana?’’ aku
menjawabnya dengan tidur-tiduran,’’aku besok akan bermain-main
dengan scooterku,apa kau mau ikut?’’dengan tenangnya memberi
pertanyaan kembali padaku ,’’boleh juga’’ aku
menjawabnya,’’tapi kau punya uangkan?’’ bertanay kembali
padaku,’’ya,itu masalah gampang’’dengan santai menjawabnya
Semenjak lusa kemarin ia di
belikan scooter butut oleh ayahnya,ia sekarang sangat doyan
bermain-main dengan scooter butut itu,tapi benda itulah yang selama
ini ia idam-idamkan,anak yang bercita-cita menjadi nahkoda ini
layaknya Jack Sparrow yang menunggangi Black Pearl untuk membelah
dunia guna mengetahui isinya dan mendapat kekayaanya,imajinasinya
cukup tinggi,dan akan melakukan hal-hal konyol saat matanya masih
nyalang,bahkan saat di kelas ,ia menciptakan puisi yang berjudul
hitam yang ditulis pada selembar kertas yang bergambar persegi yang
ditengahnya berisi coretan-coretan tinta hitam,yang menjadi bahan
tawaan bagi teman-teman sekelasnya.
Mentari kembali bangun dari
sujudnya,teriknya memberi kehangatan pada tubuh kami yang kedinginan
karena butiran-butiran air di pagi hari yang seperti es.aku sudah
siap dengan beberapa lembar uang dua puluh ribuan disaku bagian
belakang,sementara dia sibuk dengan scooternya yang sedang ia
panasi,3 menit sudah ia memanasi scooternya ,kami berdua naik
menunggangi scooter bututnya dan berangkat memutari kota bagai
scooterist yang sudah handal.
Post a Comment